Sabtu, 23 April 2016

Keistimewaan Ayam Probio



Produk – produk Pondok NCA sangat berbeda dengan produk lain karena semua formulasi diambil dari bahan-bahan yang bebas kimia / organic diperkayakan dengan makanan yang berfungsi untuk menjaga pencernaan kita seperti probiotik, asam amino yang lengkap dan banyak lagi bahan yang menawarkan berbagai faedah untuk kesehatan.
Terima kasih karena telah meluangkan waktu  untuk menelusuri laman Pondok NCA. Di sini anda akan mempelajari dan memahami bagaimana makanan 100% Hallalan Thoyiba. Anda berhak mendapatkan  cerita yang sebenar-benarnya mengenai makanan yang memenuhi syarat Hallalan Thoyiba ini dari  kami Pondok NCA dan saya Fitriyah, S.Pt

Harapan kami agar laman  ini dapat menjadi sumber rujukan untuk anda mempelajari bukan tentang produk-produk Pondok NCA tetapi menghayati Fiqh keutamaan dan Jihad Muammalat supaya kita bersama menjadi hamba yang taat kepada semua perintah Allah SWT.
Insya Allah dengan izin Allah SWT, Pondok NCA berusaha sekuat tenaga  untuk menerapkan kesemua aspek Maqasid Syariat (tuntutan agama) dalam menyediakan makanan 100% Hallalan Thoyiba, yang disajikan sebagai makanan bernutrisi dan menyehatkan.

Umat Islam perlu waspada  terhadap makanan yang diproduksi oleh kaum kufar musyrikin yang sengaja merancang untuk mencacatkan aqidah Umat Islam dengan meracuni makanan Umat Islam dengan semua bahan-bahan yang jelas diharamkan Islam.
Dalam hal ini, Pondok NCA berusaha membangun  reputasi sebagai pelopor  makanan Hallalan Thoyiba yang dipercayai masyarakat, Pondok NCA  akan senantiasa mengikuti dinamika walaupun dengan keadaan pasaran yang senantiasa berubah-ubah. Kami juga akan senantiasa menawarkan harga yang kompetitif  yang menguntungkan semua orang.

Kehidupan Yang Sehat.
Jika kehidupan yang sehat bergantung kepada pengetahuan mengenai diri sendiri, maka mengetahui apa yang dimakan dan dari mana ia didapat  adalah sama pentingnya untuk menjaga amal ibadah kita supaya doa dan ibadah kita diterima oleh Allah SWT.

Makanan yang baik adalah makanan atau komponen makanan yang mampu memberikan faedah kesehatan yang meliputi aspek nutrisi. Kita boleh memulai makanan kesehatan melalui pemilihan makanan, dengan mengetahui bahan makanan yang mampu memberikan faedah kesehatan yang lebih spesifik.


Dari Kami
Pondok NCA
Yang peduli akan kesehatan Umat
Fitriyah, S.Pt

Pondok NCA adalah sebuah usaha perorangan  yang berkonsepkan Hallalan Thoyyiba Product. Kami memproduksi dan menjual produk-produk halal muslim secara eceran dan partai. Pondok NCA untuk saat ini menyediakan makanan olahan dari ayam sehat / chicken probio yang meliputi; Ayam Organik bumbu Ungkep, Bakso Ayam Organic, Nugget Ayam Organik.
Product Segar meliputi : ayam  hidup dan daging segar.
Produk Kesehatan meliputi kesehatan hewan ternak dan kesehatan manusia.
Produk Kesehatan Ternak : Probiotik Unggas yaitu ProbioTop1 dan ProbioTop2.
Produk Kesehatan Manusia : BioShifa (untuk masalah pencernaan),  BioKom (untuk penderita komplikasi, Diabet, Ginjal/Batu Ginjal, kancer, kolesterol, dll ).
Produk Pertanian meliputi : Pupuk Super Kascing (Pogrow) dan  Pupuk Organik Cair/pupuk hayati  (BioPogrow).

Kamis, 21 April 2016

Teknik Penyembelihan hewan yang sesuai dengan syariah.

Hukum yang diturunkan oleh Allah SWT kepada manusia, pasti memiliki tujuan untuk kemaslahatan manusia. Dengan demikian, hukum yang terkandung dalam ajaran agama Islam memiliki dinamika yang tinggi, oleh karena itu, hukum Islam dibangun di atas karakteristik yang sangat mendasar, antara lain; rabbany; syumuly; akhlaqy; insany; waqi’iy. Dari kelima karakter tersebut dapat dikatakan bahwa hukum Islam berakar pada prinsip-prinsip universal yang mencakup atau meliputi sasaran atau keadaan yang sangat luas, dapat menampung perubahan-perubahan sesuai dengan kebutuhan ummat manusia yang terus berkembang mengikuti perubahan tanpa bertentangan dengan nilai-nilai yang digariskan oleh Allah SWT. Berikut bukti bahwa Syari’at Islam yang Allah turunkan melalui Nabi dan Rasul-Nya selalu membawa maslahat bagi Makhluk-Nya.

Melalui penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dua staf ahli peternakan dari Hannover University, sebuah universitas terkemuka di Jerman. Yaitu: Prof.Dr. Schultz dan koleganya, Dr. Hazim. Keduanya memimpin satu tim penelitian terstruktur untuk menjawab pertanyaan: manakah yang lebih baik dan paling tidak sakit, penyembelihan secara Syari’at Islam yang murni (tanpa proses pemingsanan) ataukah penyembelihan dengan cara Barat (dengan pemingsanan)?

Keduanya merancang penelitian sangat canggih, mempergunakan sekelompok sapi yang telah cukup umur (dewasa). Pada permukaan otak kecil sapi-sapi itu dipasang elektroda (microchip) yang disebut Electro-Encephalograph (EEG). Microchip EEG dipasang di permukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasa sakit di permukaan otak, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapi ketika disembelih. Di jantung sapi-sapi itu juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar karena disembelih.

Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG maupun ECG yang telah terpasang di tubuhnya selama beberapa minggu. Setelah masa adaptasi dianggap cukup, maka separuh sapi disembelih sesuai dengan Syariat Islam yang murni, dan separuh sisanya disembelih dengan menggunakan metode pemingsanan yang diadopsi Barat.

Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni: saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu: arteri karotis dan vena jugularis.

Patut pula diketahui, syariat Islam tidak merekomendasikan metoda atau teknik pemingsanan. Sebaliknya, Metode Barat justru mengajarkan atau bahkan mengharuskan agar ternak dipingsankan terlebih dahulu sebelum disembelih.

Selama penelitian, EEG dan ECG pada seluruh ternak sapi itu dicatat untuk merekam dan mengetahui keadaan otak dan jantung sejak sebelum pemingsanan (atau penyembelihan) hingga ternak itu benar-benar mati. Nah, hasil penelitian inilah yang sangat ditunggu-tunggu!

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan dilaporkan oleh Prof. Schultz dan Dr. Hazim di Hannover University Jerman itu dapat diperoleh beberapa hal sbb.:

Penyembelihan Menurut Syariat Islam

Hasil penelitian dengan menerapkan praktek penyembelihan menurut Syariat Islam menunjukkan:

Pertama
pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih itu, tidak ada indikasi rasa sakit.

Kedua
pada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi-sapi itu benar-benar kehilangan kesadaran. Pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya.

Ketiga
setelah 6 detik pertama itu, ECG pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampai ke zero level (angka nol). Hal ini diterjemahkan oleh kedua peneliti ahli itu bahwa: “No feeling of pain at all!” (tidak ada rasa sakit sama sekali!).

Keempat
karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. Jenis daging dari hasil sembelihan semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.

Penyembelihan Cara Barat

Pertama
segera setelah dilakukan proses stunning (pemingsanan), sapi terhuyung jatuh dan collaps (roboh). Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi, sehingga mudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat pula dengan mudah disembelih tanpa meronta-ronta, dan (tampaknya) tanpa (mengalami) rasa sakit. Pada saat disembelih, darah yang keluar hanya sedikit, tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning (pemingsanan).

Kedua
segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG. Hal itu mengindikasikan adanya tekanan rasa sakit yang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, sampai jatuh pingsan).

Ketiga
grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya, jantung kehilangan kemampuannya untuk menarik dari seluruh organ tubuh, serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.

Keempat
karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), yang dengan demikian menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Disebutkan dalam khazanah ilmu dan teknologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih) merupakan tempat atau media yang sangat baik bagi tumbuh-kembangnya bakteri pembusuk, yang merupakan agen utama merusak kualitas daging.

Bukan Ekspresi Rasa Sakit!
Meronta-ronta dan meregangkan otot pada saat ternak disembelih ternyata bukanlah ekspresi rasa sakit!  Sangat jauh berbeda dengan dugaan kita sebelumnya! Bahkan mungkin sudah lazim menjadi keyakinan kita bersama, bahwa setiap darah yang keluar dari anggota tubuh yang terluka, pastilah disertai rasa sakit dan nyeri. Terlebih lagi yang terluka adalah leher dengan luka terbuka yang menganga lebar…!

Hasil penelitian Prof. Schultz dan Dr. Hazim justru membuktikan yang sebaliknya. Yakni bahwa pisau tajam yang mengiris leher (sebagai syariat Islam dalam penyembelihan ternak) ternyata tidaklah ‘menyentuh’ saraf rasa sakit. Oleh karenanya kedua peneliti ahli itu menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan meregangkan otot bukanlah sebagai ekspresi rasa sakit, melainkan sebagai ekspresi ‘keterkejutan otot dan saraf’ saja (yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras). Mengapa demikian? Hal ini tentu tidak terlalu sulit untuk dijelaskan, karena grafik EEG tidak membuktikan juga tidak menunjukkan adanya rasa sakit itu.

Nah, jelas bukan, bahwa secara ilmiah ternyata penyembelihan secara syariat Islam ternyata lebih ‘berperikehewanan’. Apalagi ditambah dengan anjuran untuk menajamkan pisau untuk mengurangi rasa sakit hewan sembelihan :

“Sesungguhnya Allah menetapkan ihsan (kebaikan) pada segala sesuatu. Maka jika kalian membunuh hendaklah kalian berbuat ihsan dalam membunuh, dan apabila kalian menyembelih, maka hendaklah berbuat ihsan dalam menyembelih. (Yaitu) hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya agar meringankan binatang yang disembelihnya.” (H.R. Muslim).
Lalu bagaimankah cara menyembelih hewan secara Syar’i?? Berikut sekilas tentang penyembelihan hewan sesuai syari’at Islam
1.      PENGERTIAN DZAKAH (PENYEMBELIHAN)
Dzakah pada asalnya berarti at-tathayub mengenakan wangi-wangian. Dari sanalah timbul istilah ra-ihah dzakiyah yaitu bau harum. Penyembelihan disebut dzakah karena ibahah syar’iyah (pemubahan secara syar’i) dapat menjadikan binatang yang disembelih itu menjadi baik.
Yang dimaksud disini ialah penyembelihan binatang secara syar’i, karena sesungguhnya hewan yang halal dimakan tidak boleh dimakan sedikit pun darinya kecuali disembelih terlebih dahulu, terkecuali ikan dan belalang. 
2.    ORANG YANG BINATANG SEMBELIHANNYA HALAL (UNTUK DIMAKAN)
Sembelihan setiap muslim dan ahli kitab, baik laki-laki maupun perempuan halal hukumnya. Allah swt berfirman:
“Dan makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi al-Kitab itu halal bagimu.”             (QS al-Maaidah: 5).
Imam Bukhari berkata bahwa Ibnu Abbas mengatakan, “Makanan mereka (artinya) sembelihan mereka.” (Shahih: Irwa-ul Ghalil no: 2528 dan Fathul Bari IX: 636).
Dari Ka’ab bin Malik ra bahwa ada seorang perempuan menyembelih seekor kambing dengan batu (tajam), lalu Nabi saw ditanya tentang (penyembelihan) itu, maka Beliau menyuruh memakannya. (Shahih: Irwa-ul Ghalil no: 2527 dan Fathul Bari IX: 632 no: 5504). 
3.    ALAT MENYEMBELIH
Menyembelih boleh dengan segala sesuatu yang dapat mengalirkan darah, selain gigi dan tulang.
Dari Abayah bin Rifa’ah dari kakeknya bahwa ia bertutur, “Ya Rasulullah, kami tidak memiliki pisau sembelih.” Kemudian Beliau bersabda, “Apa saja yang dapat mengalirkan darah dan disebut nama Allah (waktu menyembelihnya), maka makanlah. Selain kuku dan gigi. Adapun kuku adalah alat sembelih orang-orang kafir Habasyah, sedangkan gigi adalah tulang.” (Muttafaqun’alaih: Fathul Bari IX: 631 no: 5503, Muslim III: 1558 no: 1986, ‘Aunul Ma’bud VIII: 17 no: 2804, Tirmidzi III: 25 no: 1522, Nasa’I VII: 226 dan Ibnu Majah II: 1061 no: 3178).
Dari Syaddad bin Aus ra ia bertutur: Ada dua hal yang kuhafal dari Rasulullah saw, yaitu Beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan (atas kita) berbuat baik kepada segala sesuatu. Oleh karena itu, apabila kamu hendak membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik; dan apabila kamu hendak menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik pula, dan hendaklah seorang di antara kamu mengasah (menajamkan) parangnya lalu percepatlah (jalannya pisau ketika menyembelih) binatang sembelihannya!” (Shahih: Irwa-ul Ghalil no: 2540, Muslim III: 1548 no: 1955, Tirmidzi II: 431 no: 1430, ‘Aunul Ma’bud VIII: 10 no: 2797, Nasa’i VII: 227 dan Ibnu Majah II: 1058 no: 3170). 
4.    CARA MENYEMBELIH
Hewan terbagi dua: yaitu hewan yang dapat disembelih dan hewan yang tidak dapat disembelih. Adapun binatang yang gampang disembelih, maka tempat penyembelihannya adalah pada tenggorokan dan di bawah leher, sedangkan hewan yang tidak bisa disembelih, maka cara menyembelihnya adalah dengan jalan menikam lehernya tatkala mampu menguasainya.
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, “Penyembelihan adalah di tenggorokan dan di pangkal leher.”
Ibnu Umar, Ibnu Abbas dan Anas ra, berkata, ”Apabila kepala terputus, maka tidak jadi masalah.”
Dari Rafi’ bin Khadij ra bahwa ia berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya besok kami akan berhadapan dengan musuh, sedangkan kami tidak mempunyai senjata tajam. Maka sabda Beliau, “Segeralah sembelih, segala sesuatu yang bisa mengalirkan darah dan disebut nama Allah (pada waktu menyembelihnya), maka makanlah, selain gigi dan kuku. Dan saya akan menguraikan kepadamu, adapun gigi, ia adalah tulang, sedangkan kuku adalah alat sembelih orang-orang Habasyah.” Dan, kami mendapatkan rampasan perang berupa unta dan kambing. Kemudian ada unta yang kabur, lalu dipanah oleh seseorang hingga ia berhasil menangkapnya. Kemudian Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya diantara unta-unta ini ada yang liar seperti liarnya binatang buas. Maka jika di antara mereka ada yang sempat membuat kamu kerepotan, maka lakukanlah begini kepadanya (yaitu panahlah di lehernya, atau bunuhlah kemudian makanlah).” (Shahihul Jami’ no: 2185). 
5.    SEMBELIHAN JANIN
Apabila ada janin keluar dari perut induknya dalam keadaan hidup, maka ia harus disembelih. Namun manakala ia lahir dari perut induknya yang disembelih itu dalam keadaan mati, maka menyembelih induknya itu berarti juga sebagai sembelihan baginya.
Dari Abu Su’aid ra, ia berkata: Kami pernah bertanya kepada Rasulullah saw perihal janin hewan, maka sabda Beliau saw, “Makanlah ia, kalau kalian mau; karena sesungguhnya penyembelihannya adalah menyembelih induknya.” (Shahih: Shahih Abu Daud no: 2451 dan ’Aunul Ma’bud VIII: 26 no: 2811). 
6.    MENYEBUT NAMA ALLAH KETIKA MENYEMBELIH
Menyebut nama Allah ketika menyembelih binatang adalah syarat halalnya binatang sembelihan; karena barangsiapa yang sengaja tidak menyebut nama Allah pada waktu menyembelih binatang, maka binatang tersebut tidak halal. Allah swt berfirman:
“Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya.” (QS al-An’aam: 118).
“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebutkan nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.” (QS al-An’aam: 121). 
Dari Rafi’ bin Khadij bahwa Nabi saw bersabda kepadanya, “Apa saja yang mengalirkan darah dan disebut nama Allah (atasnya), maka makanlah (ia).”
 
7. MENGHADAPKAN BINATANG SEMBELIHAN KE ARAH KIBLAT (KETIKA MENYEMBELIH)
Dianjurkan menghadapkan binatang yang akan disembelih ke arah Kiblat dan mengucapkan dzikir sebagai yang Rasulullah saw contohkan dalam hadits berikut ini:
Dari Jabir bin Abdullah ra, ia berkata, “Pada hari penyembelihan, Nabi saw pernah menyembelih dua ekor kambing kibasy yang bertanduk, yang berwarna putih campur hitam dan dikebiri. Tatkala Beliau menghadapkan keduanya (ke arah kiblat), Beliau mengucapkan , 
’INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA ’ALAA MILLATI IBRAAHIIMA HANIIFAWWA MAA ANA MINAL MUSYRIKIIN. INNA SHALAATI WA NUSUKI WA MAHYAAYA WA MAMAATII LILLAAHI RABBIL ’ALAMIN LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN. ALLAAHUMMA MINKA WA LAKA ’AN MUHAMMADIW WA UMMATIHII, BISMILLAHI WALLAHU AKBAR' 
 (Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Dia yang telah menciptakan langit dan bumi, di atas tuntunan agama Ibrahim yang lurus dan saya tidaklah termasuk kaum musyrikin. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku untuk Allah Rabbil ’Alamin yang tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian itulah yang aku perintahkan dan saya termasuk kaum muslimin. Ya Allah, dari-Mu dan hanya untuk-Mu dari Muhammad dan ummatnya; dengan menyebut (nama) Allah, dan Allah Maha Besar). Kemudian Beliau mulai menyembelih.” 
(Shahih: Shahih Abu Daud no: 2425, ’Aunul Ma’bud VII: 496 no: 2778).
(Hadits ini didhaifkan oleh al-Albani dalam penelitian beliau yang terakhir, lihat Dha’if Sunan Abu Dawud no. 2795, cetakan "Maktabatul Ma’arif Riyadh", tahun 1419 H-1998 M, pengoreksi)
Sumber: Diadaptasi dari 'Abdul 'Azhim bin Badawi al-Khalafi, Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil 'Aziz, atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah Ash-Shahihah, terj. Ma'ruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah), hlm. 766 - 772.
Sudahkah kita yakin daging hewan yang kita konsumsi disembelih secara Syar’i???

Dikutip dari berbagai sumber, semoga bermanfaat.

Rabu, 20 April 2016

ADA APA DENGAN PERUT KITA?

Rasulullah bersabda “Sumber dari pada penyakit adalah perut. Perut adalah gudang penyakit dan berpuasa itu adalah obat” (HR. Muslim).
Beberapa abad yang lalu, Rasulullah Muhammad saw. telah menjelaskan tentang sumber penyakit yang berawal dari kotoran menumpuk didalam usus kita. Hal tersebut menjelaskan bahwa sumber utama penyakit tersebut adalah sisa makanan yang menempel pada dinding usus. yang tidak bisa keluar/ tidak terbuang secara sempurna. Karena sudah bertahun-tahun maka semakin lama semakin tebal dan mengkerak. Sisa makanan yang sudah lama menumpuk menjadi busuk dan berubah menjadi racun/ toksin yang berbahaya. Padahal makanan yang kita makanpun sebenarnya sudah mengandung racun, dari padi yang diberi pupuk kimia, pestisida. Ternak yang diberi vaksin, Antibiotik kimia buatan, hormon pertumbuhan. Makanan yang diberi pengawet, pewarna maupun pemanis buatan. Air minum yang berasal dari sumber air yang tidak baik ataupun yang diolah dengan kaporit, klorin, aspartam dll. Dan obat-obatan kimia buatan yang diminum tanpa peduli dengan residu dan efek sampingnya. 


Dalam waktu yang tidak lama toksin/racun akan dapat menemukan jalan masuk kedalam darah, dan menyerang 3 (tiga) fungsi toksifikasi:
  1. Sistem pencernaan ( lambung, isi perut, usus kecil dan usus besar) 
  2. Sistem Penyaringan ( hati, kulit, rahim dan ginjal ).  
  3. Sistem Endokrin ( kelenjar pineal, kelenjar tymus, kelenjar adrenal, kelenjar tiroid/gondok, kelenjar pankreas dan kelenjar sex. 
Penyerangan tersebut akan melemahkan badan yang menyebabkan anda mudah sakit, lesu, lemah dan terjadi penuaan dini, mempengaruhi fungsi sistem pencernaan, membahayakan kesehatan dan dapat menyebabkan sakit yang serius dalam jangka panjang. Para dokter percaya bahwa toksin-toksin yang terkumpul didalam tubuh adalah penyebab utama datangnya penyakit bukannya kuman-kuman. Bakteri atau kuman-kuman hanya berdampak ketika terlalu banyak sisa-sisa pembuangan (toksin) didalam tubuh kita sehingga menyebabkan tubuh kita lemah dan daya tahan tubuh menurun. Sumber penyakit manusia 90% berasal dari Usus (Kolon) yang tidak bersih/tidak sehat. Makanan yang dimakan tiap hari akan meninggalkan sisa pada permukaan dinding usus. Tumpukan sisa makanan mengendap dari waktu ke waktu yang akan menyebabkan toxid (bahan beracun). Selanjutnya toxid (bakteri, fungi, dan parasit) akan masuk ke dalam sistem peredaran darah sehingga menghasilkan toxin(racun) dalam darah.
Racun/ toksin yang tidak mampu disaring ginjal pada akhirnya menyebar keseluruh tubuh dan menyebabkan berbagai macam penyakit yang tergantung di tempat mana tubuh/ organ tubuh keracunan. Itu sebabnya kita lebih mudah sakit, bahkan sekarang banyak yang masih berusia muda tapi penyakitnya sudah segudang, dari mulai maag, asam urat, kolesterol tinggi, hipertensi, diabet, stroke dll. Ini sesuai dengan pendapat pakar kesehatan modern DR.dr.Henry B. Beyler dari USA yang  telah membuat 4 (empat) kesimpulan dari pengalaman beliau dibidang kesehatan selama 55 (lima puluh lima) tahun :
  • Penyebab segala penyakit bukan dari bakteri, melainkan racun/toksin yang berawal dari keracunan makanan. Toksin/racun ini menyebabkan rusaknya sel tissu sehingga terjangkit bakteri.
  • Dalam banyak kasus penggunaan obat untuk penyembuhan penyakit berbahaya, efek samping dari obat tersebut dapat membawa kematian.
  • Makanan organik adalah pilihan terbaik untuk mengusir penyakit dan menguatkan tubuh.
  • Naturopati memadukan teori dan praktikal pemahaman pengobatan alami, manusia mengalami sakit karena toksin yang terkumpul secara terus menerus didalam tubuh.
Intinya sumber penyakit itu ada dalam usus kita. Dan itu berawal dari makanan yang kita konsumsi, apakah sudah halal dan sehat. Obat apapun yang digunakan menggobati penyakit menjadi tidak maksimal. Tapi kalau sumber penyakit tersebut hilang, organ tubuh bisa berfungsi dengan normal, maka tanpa obat-pun berbagai macam penyakit bisa disembuhkan oleh tubuh kita sendiri (apalagi kalau makanannya mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh, halal dan sehat). 
Di jaman modern seperti sekarang ini, ketika teknologi semakin maju, gaya hidup manusia berubah, segala sesuatu terasa menjadi lebih mudah dan instan maka dibutuhkan produk yang halal dan sehat. Salah satunya adalah produk organik yang menjadi sangat penting saat ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan makanan yang sehat. Karena sebagian besar penyakit adalah dikarenakan masalah perut yang tidak lain dipengaruhi oleh pola konsumsi makanan, maka produk makanan organik adalah solusinya bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan. Produk organik intinya adalah tidak ada penggunaan bahan kimia dalam pengolahannya, dan semua dilakukan sealamiah mungkin.. untuk selanjutnya tergantung pada keputusan Anda, memilih makanan yang halal dan sehat atau mengabaikannya.
Tips sehat NCA: Biasakan untuk mengkonsumsi air kelapa muda untuk melakukan detoxifikasi (mengeluarkan racun dan residu berbahaya dalam tubuh), untuk menjaga stamina tubuh, konsumsilah makanan sehat, madu dan  kurma. Untuk membantu memperlancar pencernaan konsumsilah minuman herbal yang mengandung bakteri Lactobacillus seperti : BioShifa, BioDiabet, BioKol dan BioKom pada pagi dan sore hari sehabis makan. Perbanyak Dzikir agar jiwa menjadi tenang, Jiwa yang tenang, positive thinking, InsyaAlloh akan memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan fisik.

AYAM BROILER ORGANIK

Ayam Organik Bronik atau Chicken Probio  adalah ayam broiler yang dipelihara dengan menggunakan pola organik. Pemeliharaannya seperti memelihara ayam broiler pada umumnya, tetapi tidak menggunakan obat-obatan kimia melainkan menggunakan obat-obatan bioherbal atau probiotik
Dengan bioherbal, kinerja pencernaan ayam jadi lebih baik. Lemak, lendir, dan minyak alami pada ayam jadi lebih sedikit dibanding ayam biasa. Makanya, kadar kolesterolnyapun jadi lebih rendah dan proteinnya lebih tinggi.
 
Tak hanya itu. Kandungan air ayam probio juga lebih rendah, sementara Salmonella, E. coli, dan antibiotiknya tak terdeteksi. Cemaran timbal, merkuri, dan arsenik juga di bawah batas aman. 

Selain itu, secara fisik ayam probio juga lebih baik. Dagingnya pink dan berserat halus, tak mudah hancur. Ukuran dagingnyapun tak menyusut jika digoreng. Setelah dibakar, dagingnya mengkilat dan terlihat segar. Ayam probio juga lebih tahan terhadap stres.

Ada rupa, ada harga. Daging ayam probio memang memiliki serangkaian keunggulan, inilah keungulan atau ciri khas ayam probio :

1. Saat mentah kulit terasa kesat. 
2. Saat mentah aromanya segar, tidak amis  
3. Saat direbus nyaris tidak ada buih, sehingga kuahnya aman untuk kaldu 
4. Saat direbus aromanya segar 
5. Saat digoreng cepat kering 
6. Bobot lebih berat, badannya jika dipegang terasa sintal 
7. Tidak mudah busuk saat mentah, dan tidak mudah basi jika sudah dimasak 
8. Bumbu cepat terserap dalam daging ayam, sehingga hemat bumbu dan waktu.
 
Selamat mencoba semoga sukses ...
Facebook : nca.santri
Blog : broilerorganik.blogspot.com
Email : nca.santri@gmail.com
SMS : 082243600040

Minggu, 21 Februari 2016

MAKANAN HALALAN THAYYIBAN

Halal adalah istilah bahasa arab dalam agama islam yang berarti “diizinkan” atau “boleh”. Makanan halal makanan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi sebagaimana yang telah ditentukan sesuai syariah serta. Thayib dalam bahasa arab berarti baik, jadi makanan yang baik untuk dikonsumsi masih dalam keadaan segar tidak berpenyakit. Sebagai umat Islam yang taat, dalam memakan makanan sehari hari tidak boleh sembarang. Makanan yang kita makan haruslah halalan thayyiban yang artinya makanan yang halal dan baik sesuai syariah. Sebagaimana dalam surat An-nahl  : 114

“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah”

Oleh karena itu kita dilarang memakan yang diharamkan. Seperti dalam surat al- maidah : 3
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan diharamkan bagimu yang disembelih untuk berhala  dan diharamkan juga mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan”

Makanan yang Halal pun bisa jadi haram untuk dimakan karena:
  1. Mendapatkan makanan tersebut dari rezeki yang tidak halal seperti melakukan korupsi, mencuri, menipu, menjual miras, menjual hewan haram dll.
  2. Makanan dari rezeki yang tidak di zakatkan, apabila harta kita telah mencapai nisab sesuai yang ditentukan tidak kita zakatkan maka harta itu menjadi haram. Tidak melakukan zakat fitrah di bulan ramadhan
  3. Memakan hewan yang menjadi bangkai (tidak disembelih)
  4. Disembelih namun bukan menyebut nama ALLAH SWT.
Hewan wajib disembelih secara syar'i karena hewan yang mati tidak disembelih maka menyebabkan darah membeku dalam tubuh hewan tersebut sehingga daging menjadi tidak sehat untuk dimakan

Makanan yang Halal pun belum tentu Thayib untuk dimakan karena:
  1. Makanan yang sudah kadaluarsa sehingga tidak layak dikonsumsi
  2. Makanan yang sudah terkontaminasi zat yang berbahaya bagi tubuh
  3. Makanan yang apabila dikonsumsi bisa menyebabkan sakit tertentu. 
Jadi makanan dan minuman yang dikonsumsi haruslah halal secara hukumnya maupun dari cara mendapatkan dan harus baik untuk dikonsumsi agar barokah makanan dapat bermanfaat bagi tubuh dan tidak memudharatkan serta baik untuk kesehatan. Sebelum dan sesudah makan juga jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu.